Rabu, 03 April 2013

MAKALAH WASA'IL



BAB I

PENDAHULUAN



A.   Latar Belakang



Pembelajaran Bahasa Arab merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan islam karena Bahasa Arab merupakan sarana komunikasi yang dapat memahamkan kita sebagai umat muslim dalam mempelajari Al Qur’an dan Al Hadits.

Pembelajaran dalam belajar Bahasa Arab mempunyai banyak metode mulai dari yang bersifat manual maupun teknologi. Namun disini saya menuliskan bagaimana Teknologi Intruksional dalam pembelajaran Bahasa Arab. Disini sangat banyak bermacam-macam metode yang dapat kita praktikkan dalam dunia Bahasa Arab.

Teknologi Intruksional umumnya dipahami bahwa guru atau dosen yang selalu berperan nomor satu padahal tidak. Namun disini meliputi pesan guru atau dosen, subyek yang diajarkan, bahan pembelajaran, alat yang digunakan, bagaimana tekniknya, dan memperhatikan lingkungan.

Mumgkin metode ini juga dapat digunakan untuk memajukan dan mengembangkan pembelajaran Bahasa Arab untuk lebih baik lagi.



B.   Tujuan Pembahasan

Makalah yang saya tulis ini mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:

1.     Memperkenalkan bagaimana Teknologi Intruksional dalam pembelajaran Bahasa Arab.

2.     Agar dunia pembelajaran Bahasa Arab dapat terinovasi dan bukan hanya jalan manual.

3.     Menjadikan panduan untuk mempermudah melakukan pembelajaran Bahasa Arab.

BAB II

PEMBAHASAN



A.    Pembelajaran Bahasa Arab

Agama islam sangatlah erat kaitannya dengan ilmu Bahasa Arab dan semua aspek yang ada didalamnya baik dari segi tulisan maupun lahjah atau pengungkapan katanya. Begitu pula dengan umat muslim yang sekarang ini telah banyak mempelajari berbagai macam ilmu beserta metode-metodenya yang masing-masing diyakini dapat memajukan kecerdasan dan kemajuan dalam agama islam.

Pondok pesantren dan perguruan tinggi islam sangat banyak mengedepankan pembelajaran Bahasa Arab bahkan ada yang menghukuminya wajib tanpa melalaikan pelajaran atau mata kuliyah yang lain.Tujuan mereka hanya ingin mengembangkan  islam dengan mengagumi dan mempraktikan Bahasa Arab sebagai bahasa nomor 2 setelah Bahasa Indonesia.

Meskipun banyak kaum muslim yang belum bisa menghafal Al Qur’an dan Al Hadits tapi seyogyanya mereka mengetahui bagaimana Bahasa Arab tersebut khususnya bagi para pelajar. Di antara aspek atau pembelajaran Bahasa Arab yang sangat penting adalah ilmu Nahwu dan ilmu Shorof yang keduanya tidak bisa terpisahkan. Namun masing-masing mempunyai bagian dalam proses pembelajaran Bahasa Arab.

Adapun alasan-alasan yang menjadikan kedua ilmu tersebut penting yaitu :

1.      Ilmu Nahwu dan Ilmu Shorof adalah Ilmu yang strategis karena bila kita menguasai kedua ilmu ini baik secara teori maupun praktik maka kita dapat membaca dengan benar kitab-kitab Bahasa Arab,Al Qur’an dan Al Hadits.

2.      Adanya 4 faktor kesulitan dalam Bahasa Arab yaitu: Membaca, menulis atau mengarang, berbicara, dan memahami pembicaraan orang lain atau istima’.[1]

Pembelajaran dengan sistem ini sebaiknya tidak harus membebani pelajar dengan hanya dengan menghafal karna terkadang ada model pelajar yang selalu bosan dengan sistem menghafal, namun setidaknya dengan kebijakan cukuplah dimengeti dan dipahi serta selalu dipraktikan agar tidak lupa.

Kemudian menurut Jerome S.Bruner, seorang ilmuan Amerika Serikat mengatakan bahwa pembelajaran dalm mengajr itu ada 4 macam yaitu:

1.      Peranan struktur dalam mengajar, setiap mata kuliyah atau pelajaran perlu adanya struktur tertentu yang terdiri dari konsep pelajaran yang terkait

2.      Adanya kesiapan subyek dalam mempelajari pelajaran

3.      Hakikat instuisi dalam  proses belajar, kemampuan mental dalam menghadapi masalah tanpa melalui analisis

4.      Motivasi belajar dalam pelajaran atau mata kuliyah

Sedangkan menurut Robert M.Gagne mengatakan bahwa proses pembelajaran itu dapat dilakukan dengan lingkungan atau alam, dengan melakukan eksperimen baik itu berupa ilmu sains atau bahasa.[2]

Dari kedua pendapat diatas kita dapat memahami bagaimana mengawali pembelajaran Bahasa Arab dengan baik. Semua Pembelajaran itu dimulai dari kesadaran diri dan melihat kemampuan diri dengan orang lain dan ini dapat sangat baik diterapkan dalam dunia pembelajaran Bahasa Arab.

Kemudian pendapat lain dari Krashen(1976),mengtakan bahwa penguasaan berbahsa dri ank kecil dengan orang dewasa itu berbeda. Cara mudah dalam bisa berbahasa asing itu ada 5 cara yaitu:

a.       Hipotesis pemilihan dan belajar bahasa

Bahwa anak kecil belajar berbahasa secara alamiah atau natural,berbeda dengan orang dewasa yang perlu adanya sarana dan prasarana meskipun itu harus belajar sendiri.

b.      Hipotesis urutan alamiah

Kemampuan orang berbahasa  itu cendrung alamiah dan bersifat universal terhadap lingkungan dan perubahanya.

c.       Hipotesis monitor

Kegiatan berbahasa melalui kaidah-kaidah kebahasaan yang dipelajari secara sadar hanya berfungsi sebagai monitor atau editor. Disini harus ada peluangan waktu untuk memilih kosa kata terpenting mana yang harus di pelajari

d.      Hipotesis  input

Tergntung pada masuknya bahasa, bila bahsa yang didengar itu masuknya benar maka dapat mudah untuk mempelajari bahasa.

e.       Hipotesis filter – afektif

Semakin besar saringan afektif maka semakin sulit unyuk menguasai bahasa asing.[3]





B.     Teknologi Intruksional



Konsep dari Teknologi Intrusional merupakan bagian dari teknologi pendidikan. Dan masing-masing mempunyai pengertian yang hampir sama. Teknologi pendidikan yaitu suatu proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek belajar. Sedangkan Teknologi Intruksional adalah suatu proses pembelajaran yang sam dengan Teknologi Pendidikan namun usaha pemecahan masalahnya itu terhubung dalam situasi belajar yang bertujuan dan yang terkontrol.

Komponen Teknologi Intruksional ini terdiri dari pesan pembimbing atau pengajar, orang atau subyek, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. Disni terdapat berbagai macam pola Teknologi Intrusional dan model pengembangan Intruksional.

Pola Teknologi Intruksional antara lain:

1.      Pola Intruksional Tradisional

TUJUAN à PENETAPAN ISI DAN METODE à DOSEN à MAHASISWA

2.      Pola Intruksional dibantu Alat Peraga

TUJUAN à PENETAPAN ISI DAN METODE à DOSEN DENGAN MEDIA à MAHASISWA

3.      Pola Intruksional kooperatif

TUJUAN à PENETAPAN ISI DAN METODE à DOSEN(ALAT AUDIO VISUAL) + DOSEN(MEDIA) àMAHASISWA

4.      Pola Intruksional dengan Media

TUJUAN à PENETAPAN ISI DAN METODE à DOSEN MEDIA à MAHASISWA

                        Sedangkan Model-model Pengembangan Intruksional antara lain:

a.      Intruksional Briggs

Dengan sasaran guru aau dosen yang menjadi peranan kegiatan instrusional yang susunan anggotanya meliputi, dosen, administrator, ahli bidang studi, ahli evaluasi, ahli media, dan peancang intruksional.

b.      Model Banathy

Merumuskan tujuan, mengembangkan tes, menganalisis kegiatan belajar, mendesain sistem intruksional, melaksanakan pembelajaran dan mengetes hasil, serta mengadakan perbaikan.

c.       Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Internasional)

Melaksanakan tujuan intruksional, menyusun alat evaluasi, menentukan kegiatan pembelajaran, merencanakan program kegiatan pembelajaran, dan melaksanakan program.

d.      Model Kemp

Menentukan tujuan, membuat analisis subyek atu yang akan dibimbing, tujuan secara spesifik, operasional dan pengukur, menetukan materi atau bahan, menentukan penjajakan awal, strategi pembelajaran, mengkoordinasi sarana penunjang, dan mengadakan evaluasi.

e.       Model Gerlach dan Ely

Hampir sama dengan Model Kemp namun disini terdapat menganalisis pada bagian terakhir setelah evaluasi pembelajaran.

f.       Model IDI(Intructional Development Institute)

Penentuan à pengembangan à evaluasi.[4]







C.     Pendekatan Teknologi Intruksional dalam Pembelajaran Bahasa Arab



Pendekatan Teknologi Intruksional  sebenarnya banyak dipakai oleh para Insinyur, psikolog, perancang sistem, dan lain-lain. Namun disini kita akan mencoba pembelajaran Bahasa Arab dengan Teknologi Intruksional.

Adapun cara yang lebih spesifik dalam penggunaan Teknologi Intruksional dalm pembelajaran Bahasa Arab antara lain:

1)      Spesifikasi pokok bahasan

Tahap ini biasanya ada pada pembimbing Bahasa Arab, pokok bahsan yang akn dipelajari pelajar atau mahasisawa sebelumnya harus diketahui oleh dosen atau guru, sehingga nantinya mengurangi timbulnya prasangka tidak tahu.

2)      Spesifikasi tujuan pengajaran

Disini pelajar atauu pembimbing haruslah lebih tahu apa tujuan dan bagaimana harus berinteraksi selanjutnya dalm proses pembelajaran Bahasa Arab.

3)      Pengumpulan dan penyaringan data tentang siswa (Assessment of Entering Behavior)

4)      Menjajaki bagaimana kompetesnsi pelajar yang akan dibimbing, misalnya: Dengan pengadaan tes atau penyaringan mengenai Bahasa Arab. Kemudian mengumpulkan data pribadi pelajar sebagai kontrol bagi pembimbing.

5)      Penentuan cara pendekatan, teknik, dan metode penagajaran (Detemination of Strategy)

Memberikan penerangan pertama bagi pembimbing sebagai permulaan, kemudian selanjutnya pembimbing hanya  sdikit komentar dan pelajar yang banyak berhipotesi atau mengembangkan kemampuan Bahasa Arabnya dengan studi club ataupun individu.

6)      Pengelompokan

Membagi pelajar dalam proses pembelajaran Bahasa Arab dengan berkelopok agar interaks dan kemampuan berbahasa arabnya yang di dapat sempurna dan merata.

7)      Penyediaan waktu (Allocation of Time)

Adanya waktu ini bertujuan agar pembimbing dan pelajarnya dapat mengatur dan membagi waktu dengan baik.

8)      Pengaturan ruangan (Allocation of Space)

Ruanngan dapat diatur sesuai dengan keinginan bersam agar pembelajaran dalm Bahasa Arab dapat terjadi denagan baik.

9)      Pemilihan media

·         Realthings

Manusia atau pembimbing,benda sesungguhnya bukan model atau gambar

·         Verbal representations (media tulis atau cetak)

·         Graphic representations (chart, diagram, gambar atau lukisan)

·         Still picture (foto, slide, film strip)

·         Motion film (movie, radio, atau televisi)

·          Audio recording

·         Program (kumpulan informasi yang berurutan)

·         Simulations (permainan yang mengikuti kejadian yang sebenarnya)

10)  Evaluasi

Pembimbing harus mengevaluasi kelebihan dan kekurangan pelajar dalam belajar Bahasa Arab.

11)  Analisi umpan balik (Analysis of feedbeck)

Setelah membuat evaluasi maka dibuatlah laporan agar dapat dipahami bagaimana umpan balik dari sistem pembelajaran Bahasa Arab yang dilaksanakan.[5]

Metode-metode Teknologi Intruksional diatas merupakan salah satu cara untuk memajukan dan mempermudah pembelajaran Bahasa Arab dengan mudah baik dan benar serta mempunyai keunggulan sistematis karena dilalui dengan langka membuat struktur yang benar.

Pembelajaran Bahasa Arab itu bila dibentengi dengan proses belajar yang benar pula, yaitu:

                               I.            Proses Intern

·         Motivasi

·         Perhatian pada mata pelajaran Bahasa Arab

·         Menerima dan mengingat

·         Reproduksi (mengembangkan informasi atau pelajaran Bahasa Arab yang didapat)

·         Generalisasi (Bahasa Arab yang telah direproduksi harus bisa digunakan ditempat lain yang lebih luas pula)

·         Latihan kembali apa yang telah diajaran pembimbing

                            II.            Proses Ekstern

·         Harus saling kooperatif dalam belajar antara pembimbing dengan pelajar

·         Menggairahkan semangat belajar (dari pembimbing)

·         Penjelasan yang relevan

·         Uraian atau materi ada tujuan

·         Menjaga tingkat perhatian pelajar

·         Memberi bantuan dalam konseling belajar

·         Menyisipkan pertanyaan

·         Komentar pada akhir pembelajaran Bahasa Arab

                         III.            Kegiatan

·         Kegiatan umum(seluruh kegiatan pada waktu pembelajaran Bahasa Arab berlangsung)

·         Kegiatan khusus(kegiatan pembelajaran yang dilakukan setahap demi setahap).[6]

Pembelajaran Bahasa Arab dengan Teknologi Intruksional yang dipadukan denagn proses belajar yang seperti yang telah dijelaskan diatas,dapat dijadikan inovasi dalam mengembangkan Bahasa Arab.



BAB III

PENUTUP



SIMPULAN



Sesuai dengan kemajuan zaman dari periode ke periode yang lain metode pembelajaran Bahasa Arab terus saja berkembang, mulai dari sistem hafalan,menela’ah sampai teknologi sekarang ini. Pada makalah ini telah dibahas mengenai Teknologi Intruksional yaitu suatu metode yang memadukan antara pesan atau pembalajaran pembimbing dengan subyek, bahan, alat, teknik, dan lingkungan yang bertujuan untuk membahas masalah dan memecahkannya yang sesuai dengan konteks belajar.

            Metode ini dalam pembelajaran Bahasa Arab dibagi menjadi 10 tahap, antara lain:

a)      Spesifikasi isi pokok bahasan

b)      Spesifikasi tujuan pengajaran

c)      Pengumpulan dan penyaringan data

d)     Penetuan cara pendekatan, teknik, metode pengajaran

e)      Pengelompokan siswa

f)       Penyediaan waktu

g)      Penyediaan ruangan

h)      Pemilihan media

i)        Evaluasi

j)        Analisis umpan balik



Proses belajar juga menjadi penyempurna teknologi pembelajaran dalam Bahasa Arab dengan menggunakan 3 cara, yaitu: Proses intern, proses ekstern, dan kegiatan.



DAFTAR PUSTAKA



Mudhoffir. 1996. Teknologi Intruksional.  Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rooijakkers, Ad. 1991. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: PT Grasindo.

Fahmi, Akrom. 1999. Ilmu Nahwu dan Shorof 3. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nasution, S. 1995. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Pranowo. 1996. Analisis Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press

                                              







[1] Ahmad Akrom Fahmi, Ilmu Nahwu dan Shorof,  jilid 3 (Cet.I; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1999),  h. 1

[2] S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1995),  h. 1-3 dan 131

[3] Pranowo, Analisis Pengajaran Bahasa (cet.I;Yogyakata: Gadjah Mada Univercity Press,1996), h. 30-33

[4] Mudloffir, Teknologi Intruksional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1996), h. 5-46

[5] Ibid, h. 60-85


[6] Rooijakkers, Menagajar Dengan Sukses (Jakarta: PT Grasindo, 1991), h. 13-31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar